STIM BUDI BAKTI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) membangun platform yang bernama Kedaireka.Ini salah satu uang virtual guna mewadahi pertemuan antara perguruan tinggi dengan dunia usaha maupun industri dalam orientasi pemanfaatan inovasi oleh masyarakat.
Kampus akan menjadi mesin terpenting dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. Sebab itu, kampus harus membangun sinergi dengan dunia usaha, pemerintah setempat, masyarakat, perbankan, dan inkubasi bisnis yang juga perlu diperkuat. Platform Kedaireka dapat diakses semua perguruan tinggi, baik negeri atau swasta serta perusahaan di berbagai sektor.
Keduanya dapat menyampaikan permasalahan atau peluang kerjasama yang bisa dikolaborasikan. Hingga ada kecocokan dan komitmen melakukan kerjasama, maka pemerintah akan memberikan insentif.
Ditjen Dikti telah menyiapkan dana hibah sebesar Rp 250 miliar untuk matching fund Kedaireka. Dana ini tidak sekedar digunakan saat melakukan penelitian, tapi juga layanan ke industri.
Kampus Budi Bakti School of Management berencana mengikuti program Kedaireka dengan menggandeng Institut Kemandirian Dompet Dhuafa yang bergerak dalam pendidikan dan pelatihan vokasi. Kolaborasi yang akan dilakukan dengan memberikan pelatihan secara intesnif dalam digital marketing.
Berbekal pengalaman mendidikan mahasiswa, Platform Kedaireka menjadi tempat mengembangkan reka cipta dan gagasan kampus Budi Bakti dalam membantu penyelesaian beberapa masalah di dunia industri .
Harapanya, inovasi-inovasi yang dihasilkan kampus Budi Bakti bisa bermanfaat bagi dunia industri.
Kedaireka adalah platform untuk membangun optimism antara dunia kerja yang memiliki berbagai masalah dan kebutuhan, dan dapat bertemu dengan dunia pendidikan tinggi yang memiliki berbagai solusi untuk masalah tersebut (Nizam, Dirjen Dikti)
