Home Blog Ada Apa Dengan Rengasdengklok?

Ada Apa Dengan Rengasdengklok?

781
0

Afni Haliza Hakiem

Rengasdengklok merupakan peristiwa dimana golongan muda menculik Soekarno-Hatta
untuk memprovoke, mendesak atau memaksa mereka agar menyatakan proklamasi
kemerdekaan Indonesia secepatnya. Keduanyan diculik oleh golongan muda tersebut ke
daerah Rengasdengklok.


Penculikan Soekarno-Hatta oleh Golongan Muda ini diawali dengan kejadian pada 6 dan 9
Agustus 1945, yaitu ketika bom atom meluluhlantakan kota Hirosima dan Nagasaki, Jepang.


Kehancuran dua kota ini mengakibatkan kelumpuhan kondisi politik dan ekonomi Jepang.
Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Kaisar Hirto tampil di
radio nasional Jepang pertama kalinya, mengumumkan Jepang menyerah.

Berita kekalahan
Jepang dari Sekutu tersebut tidak seketika tersiar ke berbagai negara. Namun berita ini
diketahui oleh Sutan Syahrir, yang saat itu melakukan gerakan bawah tanah untuk
memepersiapkan kemerdekaan tanpa bekerja sama dengan Jepang. Saat pemuda Gerakan
bawah tanah di Indonesia mendengar kekalahan Jepang, Soekarno, Mohammad Hatta, dan
Radjiman Wediodiningrat sedang berada di Dalat, Vietnam.

Sejak kedatangannya tanggal 9
Agustus 1945, mereka baru dapat bertemu dengan Marsekal Hisaichi Terauchi tanggal 12
Agustus 1945. Terauchi adalah pemimpin militer tertinggi Jepang untuk kawasan Asia
Tenggara dan sekaligus anak sulung Perdana MenteriJepang, Terauchi Misatake, Ia berpesan
bahwa Indonesia harus segera bersiap-bersiap merdeka, dan itu menjadi tugas Soekarno,
Hatta, Radjiman, serta para anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk
mempersiapkannya. Pada kesempatan itu pula Terauchi menyampaikan rincian 21 anggota
PPKI yang telah disusun oleh pemerintah Dal Nippon.


Pada 14 Agustus 1945 rombongan dari Vietnam, sore hari tiba di Indonesia. Mereka
disambutChaerul Saleh, Asmara Hadi, A.M. Hanafi, Sudiro, S.K. Trimuti dan Sajuti Melik. Pada
15 Agustus 1945 Sutan Sjahrir bertemu dengan Soekarno dan Hatta, Ia membicarakan soal detik detik proklamasi.

Previous articlePengumuman Kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru Kampus Budi Bakti TA 2022/2023
Next articleJelajahi Diri Anda Selama Kuliah
Kampus Budi Bakti School of Management telah berdiri sejak tahun 2002 di Bekasi. Lebih dari 5000 mahasiswa telah lulus dari kampus yang kini dikelola oleh Dompet Dhuafa. Sebelumnya Budi Bakti School of Management dimiliki dan dikelola oleh Yayasan Budi Bakti, kini kepemilikan dan pengelolaan beralih ke Dompet Dhufa. Budi Bakti School Of Management saat ini selain di Bekasi juga membuka di kawasan Zona Madina, Kemang. Budi Bakti School Of Management memiliki dua jurusan yaitu Strata 1 Manajemen dan Diploma 3 pemasaran dengan slogan Kuliah Mudah, Semua Bisa Kuliah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here