Kampus Budi Bakti

Mimpi Kampus Budi Bakti Jadi Pusat Ilmu Pengetahuan

Bogor, (20/9). Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika Nasyith Majidi dalam orasi ilmiahnya   menyatakan Kampus Budi Bakti harus menjadi center of excelence (pusat ilmu pengetahuan). 

Kampus menjadi pusat ilmu pengetahuan, tempat ilmu amaliah dan ilmu ilmiah dipelajari kemudian diimplementasikan. Harapanya lulusan kampus Budi Bakti menjadi sarjana paripurna. Sarjana dengan karakter profetik kenabian yaitu amanah, sidiq, tabligh dan fatonah,” pesan ini disampaikan oleh alumnus Universitas Gadjah Mada ini dalam Penyambutan Mahasiswa Baru Kampus Budi Bakti tahun akademik 2021/2022, Ahad, (19/9) di Aula Masjid Al Madina Dompet Dhuafa, Kemang, Bogor.
Nasyith kemudian memberikan pesan-pesan kepada mahasiswa kampus Budi Bakti.
” Mahasiswa kampus Budi Bakti harus memiliki karakter profetik, semangat tinggi dalam, niat tulus dan memperhatikan prinsip-prinsip (adab) dalam menuntut ilmu sehingga ketika lulus mahasiswa tidak menjadi manusia-manusia cerdas tapi membuat kerusakan besar.”
Nasyith kemudian menjelaskan mengenai karakter profetik tersebut.
Pertama, sidiq. Karakter sidiq (jujur) telah menjadi barang langka saat ini. Kini makin banyak orang yang cerdas namun tidak jujur, akibatnya resiko kerusakan menjadi lebih besar.
Kedua, sifat tabligh. Lulusan kampus Budi Bakti harus mengamalkan, menyampaikan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan karakter profetik kepada orang lain. Jika tidak menyebarkanya maka ibarat pohon tanpa buah, kering. Semakin banyak ilmu dibagikan kepada orang lain maka ilmu terus berkembang.
Ketiga, amanah. Kelak lulusan kampus Budi Bakti menjadi orang orang yang memiliki kemampuan untuk menjaga amanah ketika diberikan kepercayaan.
Keempat, fatonah. Harapannya proses belajar mengajar di kampus Budi Bakti menjadi manusia-manusia
cerdas hati dan pikirannya.
Di akhir orasinya Nasyith memberikan pesan moral lainnya.
“Ijazah bukanlah orientasi kuliah di kampus Budi Bakti. Pendidikan bukan hanya tentang kepemilikian gelar tertentu namun berbasis pengetahuan, kemampuan dan, karakter. Kini perusahaan-perusahaan besar tidak lagi hanya sekadar melihat gelar namun menguji kapasitas yang dimiliki. Maka lulusan paripurna profetik harus menjadi orientasi ketika mencari ilmu pengetahuan bukan menjadikan selembar ijazah sarjana sebagai tujuan.”
“Mahasiswa harus berani bermimpi mengejar cita-cita. Mimpilah yang menjadi pendorong semangat untuk belajar, menuntut ilmu, berusaha dan berjuang keras, konsisten hingga lulus. Di luar sana persaingan semakin kompetitif maka mahasiswa kampus Budi Bakti harus memiliki kemampuan luar biasa. Kemampuan dan pengetahuan tidak selalu berasal dari buku, dari bangku-bangku kuliah namun bisa  berasal dari kegiatan organisasi, grup-grup diskusi dan, turun ke masyarakat bertemu dengan masalah-masalah secara nyata.”
“Teruslah belajar, jangan sekali-kali kalian merasa paling pintar. Ketika hal itu terjadi maka akan tertutup semua pintu belajar dan berkah keilmuan. Mahasiswa Budi Bakti harus selalu merasa lapar. Sepanjang merasa lapar maka kita tidak pernah berada di zona nyaman.”
Pria yang kini tinggal di Kota Bogor ini juga mengingatkan bahwa menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Wajib maknanya sesuatu yang harus dikerjakan bagi yang mampu. Kewajiban ini diberikan ganjaran oleh Alloh dengan menjanjikan bagi orang orang beriman dan berilmu akan dianggkat derajatnya.
Harapannya ada diantara kalian yang menjadi orang-orang hebat. Walaupun kampus Budi Bakti belum sehebat kampus kampus mentereng di Indonesia dan dunia namun percayalah bahwa dosen dan manajemen kampus memiliki hati, semangat dan ketulusan untuk memberikan yang terbaik bagi mahasiswa kampus Budi Bakti.
Sebagai informasi, Dompet Dhuafa merupakan yayasan yang mengangkat harkat martabat dan derajat kaum dhuafa. Berdasarkan dari pesan dalam surat Al Ma’un untuk membantu kaum marjinal. Selain itu tugas sebagai bagian dari negara dalam upaya mewujudkan Pasal 34 UUD 1945. Seharusnya fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara namun kita tahu bahwa beban ini sangat berat. Negara belum sanggup mengangkatnya sendiri maka Dompet Dhuafa hadir membantu.
Dompet Dhuafa bergerak berdasarkan 3 langkah KeIslaman, Kemoderenan dan Keindonesiaan. Mimpi Dompet Dhuafa  menjadikan negara Indonesia menjadi negara Baldatun toyibun wa robbun ghofur.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top