Kampus Budi Bakti

Tugas Muhamad Abdi Setiawan Gibran Matematika Bisnis : Penelitian Literasi Keuangan UMKM

TUGAS MATEMATIKA BISNISPENELITIAN PERMASALAHAN PADA UMKM”
Disusun Oleh:
 Fazar Azkhia Rizanta 41122035
 Ajeng Nurmadiyanti 21322002
 Shinta Alodia 41122034
 Muhammad Abdi Setiawan G.41122047
 Hesti Luvita Inriana 41122019
Mata Kuliah : Matematika Bisnis
Nama Dosen : Aza El Munadyan, S. Si, M. M, AMIPR
STIM BUDI BAKTI
Jl. Raya Parung No.km 42, Jampang, Kec. Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16310
 
 
KATA PENGANTAR
 
 Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta rezeki-Nya kepada kita. Marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar selalu berada dalam lindungan-Nya dan selalu di beri hidayah-Nya agar selalu berada pada jalan yang benar.
 Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Matematika Bisnis yang berjudul “Penelitian Permasalahan pada UMKM”. Makalah ini berisi pencarian masalah, analisis masalah dan penyelesaian masalah.
 Mohon maaf jika masih banyak kekurangan didalam makalah ini semoga bisa menjadi pelajaran untuk penulis ataupun yang lainnya untuk kedepannya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi yang semakin berkembang pesat, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. UMKM menjadi tulang punggung perekonomian karena mampu menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, meningkatkan pendapatan, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial.
Meskipun memiliki potensi yang besar, UMKM sering kali menghadapi sejumlah permasalahan yang mempengaruhi kinerja dan keberlanjutan usahanya. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM bisa bersifat internal maupun eksternal, seperti keterbatasan modal, kurangnya akses ke pasar, rendahnya kualitas produk, kurangnya pengetahuan manajemen, dan tantangan dalam menghadapi persaingan global.
Penelitian tentang permasalahan pada UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan guna mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh sektor ini dan mencari solusi yang tepat untuk memperbaiki situasi yang ada. Dalam konteks ini, penelitian bertujuan untuk mendalami pemahaman tentang permasalahan yang dihadapi oleh UMKM serta mencari solusi inovatif yang dapat membantu pengembangan dan pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan.
Dalam makalah ini, akan dikaji beberapa permasalahan umum yang dihadapi oleh UMKM, termasuk di antaranya masalah keuangan, manajemen sumber daya manusia, dan yang lainnya. Selain itu, makalah ini juga akan membahas beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Melalui penelitian ini, diharapkan akan ditemukan strategi dan solusi yang dapat membantu UMKM mengatasi permasalahan yang dihadapi dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan pelaku bisnis untuk mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM.
Dengan memahami permasalahan yang dihadapi oleh UMKM dan mengidentifikasi solusi yang tepat, diharapkan sektor UMKM dapat menjadi lebih kuat, berdaya saing tinggi, dan berkontribusi secara signifikan dalam pertumbuhan ekonomi negara serta kesejahteraan masyarakat

LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam menjalankan usahanya, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberlanjutan bisnis mereka. Tiga permasalahan utama yang sering dihadapi oleh UMKM adalah kenaikan harga pangan, inflasi, dan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Pertama-tama, kenaikan harga pangan telah menjadi perhatian serius bagi UMKM. Pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh masyarakat, dan kenaikan harga pangan dapat berdampak signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga. UMKM yang bergerak di sektor makanan dan minuman, seperti warung makan, restoran kecil, atau produsen makanan ringan, sangat terpengaruh oleh kenaikan harga bahan baku pangan. Hal ini dapat menyebabkan mereka kesulitan dalam menjaga harga jual yang kompetitif dan meningkatkan margin keuntungan mereka. Dalam kondisi ini, UMKM perlu mengatasi tantangan harga pangan yang tinggi agar dapat tetap beroperasi secara efisien dan berkelanjutan.
Selain kenaikan harga pangan, inflasi juga menjadi permasalahan yang memengaruhi UMKM. Inflasi adalah suatu kondisi di mana harga-harga umum barang dan jasa di pasar secara terus-menerus mengalami kenaikan. Inflasi dapat mengurangi daya beli konsumen, mengurangi margin keuntungan UMKM, serta menyebabkan ketidakpastian dalam perencanaan bisnis. UMKM cenderung lebih rentan terhadap inflasi dibandingkan perusahaan besar, karena mereka memiliki keterbatasan modal dan daya tawar yang lebih rendah terhadap pemasok dan konsumen. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang dampak inflasi terhadap UMKM dan strategi yang efektif untuk mengatasi inflasi sangat penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan bisnis UMKM.
Selanjutnya, kurangnya SDM yang berkualitas juga menjadi masalah yang dihadapi oleh UMKM. UMKM seringkali memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya manusia yang terampil dan terlatih. Keterbatasan ini dapat berdampak negatif pada produktivitas dan inovasi dalam bisnis. Kurangnya SDM yang berkualitas juga dapat menyulitkan UMKM dalam mengadopsi teknologi dan praktik manajemen modern yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing. Oleh karena itu, pengembangan SDM yang berkualitas dalam UMKM menjadi hal yang krusial untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif.
Dalam konteks ini, penelitian tentang kenaikan harga pangan, inflasi, dan kurangnya SDM pada UMKM menjadi sangat penting. Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi akar permasalahan yang ada, mengungkapkan dampak yang ditimbulkan, dan merumuskan
 
RUMUSAN MASALAH
 
Cara mengatasi inflasi pada UMKM
Cara mengatasi kurangnya SDM pada UMKM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB II
ANALISIS TEORITIS
INFLASI
 
PENGERTIAN
 
Menurut Lerner (Gunawan, 1995), inflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan (excess demand) terhadap barang dan jasa secara keseluruhan.Sedangkan menurut Sukirno(1998), inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku secara umum dalam suatu perekonomian.Sementara ituMankiw (2000)menyatakanbahwainflasi merupakan peningkatan dalam seluruh tingkat harga.Hampir semua negara, menjaga inflasi agar tetap rendah dan stabiladalah tugas bank sentral. Tingkatinflasi yang rendah dan stabil, akan tercipta pertumbuhan ekonomi yangdiharapkan,perluasan lapangan kerja, dan ketersediaanbarang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
 
PENGGOLONGAN INFLASI
 
Inflasi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,yaitu menurut sifat, penyebab dan asal inflasi.
Jenis inflasi menurut sifat1.
Inflasi ringan (creeping inflation)
Inflasi ringan ditandai dengan laju inflasi yang rendah, biasanya bernilai satu digit per tahun (kurang dari 10%). Kenaikan harga pada jenis inflasi ini berjalan secara lambat, dengan persentase yang kecil serta dalam jangka yang relatif lama.
Inflasi menengah (galloping inflation)
Inflasi menengah ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar (biasanya duoble digit, yaitu diantara 10% -< 30% per tahun) dan kadang-kala berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi. Artinya, harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya.3.Inflasi tinggi (hyper inflation)
Inflasi tinggi merupakan inflasi yang paling parah akibatnya. Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali (lebih dari 30%). Masyarakat tidak lagiberkeinginan untuk menyimpan uang. Perputaran uang makin cepat, harga naik secara akselerasi (Nopirin, 1990).
Jenis inflasi menurut sebab
Demand-pull inflation
Demand pull inflation adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan permintaan agregat (agregate demand, AD), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh.
Cost-push inflation
Cost-push inflationditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran agregat (aggregate supply, AS) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Beberapa contoh penyebab inflasi dari sudut penawaran adalah kenaikan upah pekerja, kenaikan BBM dan kenaikan tarif listrik sertakenaikan tarif angkutan. Kenaikan variabel-bariabel ini akan menyebabkan kenaikan pada biaya produksi.
Mixed inflation
Dalam prakteknya, jarang sekali dijumpai inflasi dalam bentuk yang murni,yaituinflasi karena tarikan permintaan dan inflasikarena penurunan penawaran yang terjadi secara sendiri-sendiri. Inflasi yang terjadi di berbagai negara di dunia ini pada umumnya adalah campuran dari kedua macam inflasi tersebut di atas, atau apa yang biasa disebut sebagai inflasi campuran (mixed inflation).Inflasicampuran disebabkan karena adanya campuran antara inflasi tarikan permintaan dengan inflasi dorongan biaya.Sekalipun sering terjadi pada awalnya yang menimbulkan inflasi adalah murni tarikan permintaan atau dorongan biaya,namun dapat terjadi setelah gejala inflasi mulai terasa dampaknya terhadap perekonomian, unsur penyebab timbulnya macam inflasi yang lainnya mulai ikut bergabung bersama memperbesar laju inflasi.
Jenis inflasi menurut asal
Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation).Inflasi ini dapat timbul antara lain karena defisitanggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru ataupun terjadinya kegagalan panen.
Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).Inflasi ini merupakan inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga (inflasi) di luar negeri ataudi luar negara tersebut. Dalam hubungan ini pengaruh inflasi dari luar negeri ke dalam negeri dapat terjadi melalui kenaikan harga barang-barangimpor maupun kenaikan harga barang-barang ekspor.
 
 
 
SUMBERDAYA MANUSIA
 
 
PENGERTIAN
 
Sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam sebuah perusahaan , hal ini karena perannya yang sentral. Oleh karena itu perlu ada perhatian lebih terhadap SDM agar semua elemen sistem yang terdapat dalam sebuah perusahaan berjalan dengan baik.
Sumber daya manusia sendiri adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya. Potensi manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas (M.M. Papayungan, 1995: 110). Potensi manusia yang nantinya ditunjukkan dalam aspek yang salah satunya adalah kualitas, hanya dapat dicapai dengan adanya pengembangan SDM. Hal tersebut diperlukan karena sumber daya manusia merupakan factor yang paling mempengaruhi kehidupan. Kemampuan manusia untuk mempengaruhi alamnya menunjukkan bahwa posisi SDM sangat sentral adanya. Oleh karena itu, sumber daya manusia yang ada hendaklah dikembangkan sedemikian rupa guna mencapai kesejahteraan. Pengembangan SDM ini amat diperlukan karena memiliki aspek yang penting bagi peningkatan produktivitas SDM dan juga memiliki tujuan-tujuan terntentu yang pastinya harus dicapai demi kemajuan pembangunan suatu bangsa.
 
TUJUAN PEGEMBANGAN SDM
 
 
Setiap organisasi pasti akan berupaya agar tujuannya tercapai dengan efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi organisasi sangat bergantung pada baik buruknya pengembangan SDM atau anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa SDM yang ada dalam organisasi tersebut secara proporsional harus diberikan latihan serta pendidikan yang terbaik.
Pada umumnya penegembangan lebih bersifat filosofis dan teoritis, dibandingkan dengan kegiatan pelatihan. Serta pengembangan lebih diarahkan untuk golongan manajer, sedangkan program pelatihan ditujukan untuk golongan non manajer. Meskipun terdapat perbedaan antara keduanya, namun perlu disadari bahwa baik latihan maupun pengembangan keduanya fokus pada peningkatan keterampilan ataupun kemampuan.
Dari uraian di atas jelas, bahwa tujuan organisasi atau perusahaan akan dapat tercapai dengan baik apabila karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien. Sehingga untuk itu usaha pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi/perusahaan yang bersangkutan sangatlah diperlukan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, bahwa tujuan pengembangan sumber daya manusia termaksud adalah untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kerja mereka dalam melaksanakan dan mencapai sasaran program-program kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas dan efisiensi karyawan dapat dicapai dengan meningkatkan: pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan terhadap tugas-tugasnya.
Tujuan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, keterampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas-tugasnya (Heidjrachman dan Husnan, 2004:74).
Menurut Tubagus (2015:85) Tujuan diselenggarakan pelatihan dan pengembangandiarahkan untuk membekali ,meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan (). Adapun tujuannya sebagai berikut.
Meningkatkan mutu dan produktivitas kerja
Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
Meningkatkan semangat kerja
Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
Menunjang pertumbuhan pribadi (personal growth)
Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan, karyawan, konsumen, atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut (Tohardi, 2008 : 70) tujuan pengembangan adalah:
Produktivitas. Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi akan semakin baik, karena technical skill, human skilldan managerial skill karyawan akan semakin baik.
Efisiensi. Pengembangan karyawan untuk meningkatkan efisiensi sumber daya manusia, waktu, bahan baku dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif kecil sehingga daya saing perusahaan semakin kecil.
Kerusakan. Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya.
Kecelakaan. Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang keluarkan perusahaan berkurang.
Pelayanan. Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang lebih baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekananrekanan perusahaan bersangkutan.
Moral. Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga merek antusias menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Karier. Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya lebih baik, promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
Konseptual. Dengan pengembangan, manajer akan semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill nya lebih baik.
Kepemimpinan. Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relationsnya lebih luas, motivasi lebih terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal semakin harmonis.
Balas Jasa. Dengan pengembangan, balas jasa (gaji, upah, intensif dan benefit) karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.
Konsumen. Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu.
 
PENTINGNYA PENGEMBANGAN SDM
 
Pengembangan SDM sangat diperlukan untuk dilakukan secara berkesenambungan dan terencana. Agar proses pengembangan dapat terlaksana dengan baik maka perlu ditetapkan suatu planing yang matang terkait pengembangan SDM. Progam pengembangan SDM hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini maupun masa depan. Pengembangan haruslah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual serta moral sumber daya manusia supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal.
Pengembangan SDM semakin penting manfaatnya karena tuntutan jabatan dari suatu pekerjaan, apalagi dengan kemajuan tegnologi yang begitu cepat serta semakin ketatnya persaingan antar perusahaan sejenis. Setiap sumber daya manusia yang ada di dalam suatu perusahaan (dunia kerja) dituntut agar bekerja efektif, efisien kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pengembangan ini dilakukan untuk tujuan nonkarier maupun karier bagi sumber daya manusia melalui latihan dan pendidikan.
Pemimpin atau manajer suatu perusahaan semakin sadar tentang pentingnya pengembangan SDM. Apalagi ketika SDM yang baru memasuki dunia kerja pada faktanya hanya memiliki kemampuan secara teorotis yang mereka dapati di bangku kuliah ataupun dari jenjang pendidikan yang mereka tempuh. Jadi, pengembangan perlu dilakukan, karena untuk melatih, meningkatkan serta menyetarakan kemampuannya secara nyata untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan efektif dan efesien. Pengembangan SDM ini sangatlah penting meskipun membutuhkan dana yang besar dalam prosesnya, akan tetapi dngan biaya yang besar tersebut hal ini merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Karena dengan hal ini, maka sumber daya manusia yang ada akan terampil dan cakap, sehingga ketika mereka menyelesaikan pekerjaannya (melakukan) maka mereka akan bekerja lebih efektif, efisien, mengurangi pemborosan bahan baku dan peralatan maupun perlengkapan lainnya akan lebih awet dalam pemeliharaannya. Hasil kerjanya pun akan lebih baik yang akan berimbas pula pada meningkatnya daya saing perusahaan. Dengan daya saing yang besar ini, maka akan dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut nantinya akan memiliki peluang yang lebih baik agar mampu memperoleh laba yang maksimal maupun tujuan yang telah ditetapkan pada awal akan tercapai secara keseluruhan. Imbasnya bagi sumber daya manusia yang ada maka akan memdapatkan penghargaan berupa gaji yang maksimal, sehingga dapat digunakan untuk sarana memperbaiki diri dan juga penyemangat dalam bekerja.
Pengembangan SDM sendiri juga dapat dibedakan menjadi dua, yakni pengembangan SDM secara makro dan secara mikro. Pengembangan sumber daya secara makro penting sekali dalam rangka mencapai tujuan pembangunan secara efektif. Pengembangan sumber daya secara makro ini bertumpu pada pengertian bahwa pengembangan SDM yang terarah dan terencana disertai pengelolaan yang baik akan dapat menghemat sumber daya alam yang ada, atau setidaknya pengelolaan dan pemakaian sumber daya alam dapat secara tepat guna. Karena SDM yang telah dikembangkan sedmikian rupa, akan memiliki skill yang cukup untuk memanfaatkan hasil alam secara berkelanjutan.
Yang kedua adalah pengembangan SDM secara mikro. Pengembangan SDM secara mikro ini lebih menekankan pada pengoptimalan hasil kerja yang maksimal dalam suatu perusahaan.
Baik secara makro maupun mikro, pengembangan SDM jelaslah menuju pada sasaran yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan bermuara pada pembangunan bangsa. Dalam pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources) baik SDA atau Natural resources maupun SDM atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Namun untuk mendukung suatu pembangunan, SDM adalah yang terpenting , karena jika sebuah negara memiliki suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengelola SDA yang jumlahnya terbatas.
Untuk Negara-negara berkembang, dimana terdapat “Labour Surplus Economy” artinya modal pembangunan tak dapat dituangkan hanya pada tersedianya atau kemungkinan tersedianya dana investasi. Pembangunan tersebut akan terlalu mahal dan juga akan mengalami hambatan apabila sesuatu waktu sumber investasi menjadi terbatas, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari masyarakat. Selain itu jumlah SDM yang besar hendaknya dijadikan sebagai keunggulan karena jumlah penduduk yang besar apabila dapat dikembangkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan merupakan modal pembangunan yang besar yang sangat menguntungkan bagi usaha — usaha disegala bidang.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB III
HASIL WAWANCARA
NAMA PEMILIK
JENIS USAHA
MASALAH
 
PAK PUTRA
PERCETAKAN (FOTOCOPY, PRINT DAN LAIN-LAIN
KURANGNYA SDM YANG BERKUALITAS PADA USAHA TERSEBUT
 
PAK ANGGA
KULINER MAKANAN (BAKSO)
KURANGNYA SDM YANG BERKUALITAS PADA USAHA TERSEBUT
 
PAK DIDIN
USAHA PERDAGANGAN (WARUNG KOPI)
KENAIKAN BARANG DAGANG YANG TIDAK STABIL
 
IBU LIA
KULINER MAKANAN (NASI UDUK)
KENAIKAN BAHAN BAHAN POKOK YANG TIDAK STABIL
 
PAK SARIJAN
KULINER MAKANAN (BAKSO)
KENAIKAN BAHAN BAHAN POKOK YANG TIDAK STABIL
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB IV
KESIMPULAN DAN SOLUSI
Masalah inflasi dan kurangnya sumber daya manusia (SDM) pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki dampak negatif yang signifikan pada perekonomian suatu negara. Inflasi adalah peningkatan umum dan terus-menerus dalam harga barang dan jasa, sementara kurangnya SDM mengacu pada kekurangan tenaga kerja yang berkualitas dan keterbatasan keterampilan yang diperlukan dalam UMKM. Kedua masalah ini saling terkait dan dapat saling memperburuk.
Inflasi menyebabkan harga bahan baku dan biaya produksi naik, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan UMKM untuk menjaga keuntungan dan daya saing mereka. Inflasi juga dapat mengurangi daya beli konsumen, menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk UMKM, dan akhirnya menghambat pertumbuhan bisnis. Di sisi lain, kurangnya SDM dalam UMKM menghambat inovasi, kreativitas, dan peningkatan produktivitas. Hal ini dapat menghambat kemampuan UMKM untuk bersaing di pasar yang semakin kompleks.
Solusi:
Pengendalian inflasi: Pemerintah harus menerapkan kebijakan yang efektif untuk mengendalikan inflasi, seperti kebijakan moneter yang tepat, pengawasan ketat terhadap pergerakan harga, dan stabilitas mata uang. Hal ini akan membantu menjaga daya beli konsumen dan stabilitas harga, memungkinkan UMKM untuk tetap beroperasi dengan biaya yang terjangkau.
Pelatihan dan pengembangan SDM: Peningkatan kualitas dan keterampilan tenaga kerja dalam UMKM sangat penting. Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga pelatihan dan pendidikan untuk menyediakan pelatihan keterampilan yang relevan bagi para pekerja UMKM. Selain itu, program pengembangan kewirausahaan dan mentorship dapat membantu UMKM dalam meningkatkan kemampuan manajerial dan strategi bisnis mereka.
Peningkatan akses ke pembiayaan: Kurangnya akses ke pembiayaan adalah masalah umum yang dihadapi oleh UMKM. Pemerintah dapat memfasilitasi akses ke sumber pembiayaan dengan memperluas program pinjaman dengan suku bunga rendah atau subsidi, mendirikan lembaga pembiayaan khusus untuk UMKM, atau mendorong bank-bank untuk memberikan kredit yang lebih mudah kepada UMKM.
Peningkatan kerja sama antara UMKM: UMKM dapat saling menguntungkan dengan menjalin kemitraan dan kerja sama antara mereka. Pemerintah dapat mendukung pembentukan jaringan dan asosiasi UMKM, yang memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya antara pelaku UMKM. Kerja sama ini dapat membantu UMKM dalam mengatasi keterbatasan SDM dan meningkatkan daya saing mereka
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.ut.ac.id/index.php/jom/article/view/237/224
 
  1. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2548368&val=23994&title=Pentingnya%20Pengembangan%20SDM

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top