Kampus Budi Bakti

Seminar Kepemimpinan LDKE 2024: Menjadi Pemimpin dengan Amanah

Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan. Kepala kita boleh menerawang, mencari ilmu dari buku, video di YouTube, atau sumber pengetahuan lainnya. Namun, jika kaki kita tidak terlatih untuk turun ke masyarakat, kebermanfaatan kita sebagai pemimpin akan dipertanyakan.

Mahasiswa menjadi pemimpin kehidupan ketika mampu mengemban tiga amanah utama. Amanah ini tidak hanya menjadi landasan berpikir tetapi juga pedoman bertindak:

1. Amanah Intelektual
Tidak ada mahasiswa, sarjana, atau pemimpin sejati tanpa amanah intelektual. Intelektual di sini bukan sekadar gelar akademik, tetapi tanggung jawab untuk terus belajar, memahami, dan mencari solusi bagi masalah yang dihadapi masyarakat.

Buku, bacaan kelas, dan berbagai literatur menjadi kunci. Namun, jangan hanya membatasi bacaan pada makroekonomi, mikroekonomi, atau mata kuliah lainnya. Semua pengetahuan yang relevan harus dimanfaatkan, termasuk memahami isu besar seperti mengapa demokrasi kita rusak, atau bagaimana pendidikan berhubungan dengan politik.

Membaca adalah kunci. Mahasiswa perlu mengembangkan kebiasaan membaca apa pun, terutama bagi yang sedang memiliki waktu luang. Mumpung masih memiliki waktu, gunakan kesempatan ini untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman.

2. Amanah Moral
Pemimpin yang baik tidak hanya pintar, tetapi juga bermoral. Setiap kampus memiliki tanggung jawab untuk membentuk kader yang memiliki moral dan etika. Jika calon pemimpin tidak memiliki moral yang baik, amanah intelektual dan kemampuan teknisnya tidak akan memberikan dampak positif.

Mahasiswa harus membangun paradigma yang benar. Jangan pernah membedakan diri dengan mahasiswa lain berdasarkan asal kampus atau jurusan. Apa yang menentukan keberhasilan bukanlah nama besar kampus, melainkan bagaimana kita memanfaatkan ilmu dan moral untuk kebermanfaatan.

3. Amanah Sosial
Mahasiswa juga memiliki tanggung jawab sosial. Amanah ini melibatkan keberanian untuk turun ke masyarakat, mendengar, dan memahami kebutuhan mereka. Menjadi pemimpin berarti mampu menjembatani kebutuhan rakyat dengan kebijakan atau tindakan nyata yang relevan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top